" Om bhur buvaha suvaha thath savithur varenyam bhargo devasya dheemahi dhiyo yonaha prachodayath"

KARMA DAN REINKARNASI

Teori hindu tentang reinkarnasi atau kelahiran kembali menjelaskan evolusi dari atman seseorang,melalui banyak kehidupan di dunia,sampai mencapai pembebasan(moksa) dari siklus kematian dan kelahiran. Kepercayaan pada kelahiran kembali,bagaimana pun juga sangatlah umum bagi agama kuno. Dalam agama hindu, bagaimana pun juga reinkarnasi atau kelahiran bukanlah semata-mata kepercayaan,tetapi sebuah doktrin yang didasarkan pada empat prinsip yang permanen dari ATMAN,keberadaan MAYA(ketidakperdulian),pembebasan(MOKSA) atman,dan hukum KARMA PHALA.

KETETAPAN ATMAN
(jiwa)

Tiga pandangan yang mungkin terdapat dalam hidup atman seseorang. Satu,bahwa kehidupan atman adalah sama dengan dan atman berpisah dengan tubuh saat kematian. Pandangan yang kedua bahwa atman terlahir dengan ,murni,ada dimana-mana dan selalu ada. Dalam semua mahluk hidup dan semua binatang,bagaimanapun lemahnya atau jahatnya,besar atau kecil,terdapat tuhan yang selalu ada dan dimana-mana. Perbedaan diantara mahluk itu tidak terdapat pada atman,tetapi manifestasi dalam tubuh fisik yang didiami oleh atman.

Tingkat dari manifestasi atman dalam tubuh tertentu bergantung pada fisik yang membangun tubuh. Dalam tubuh manusia atman adalah manifestasi yang tertinggi. Menurut pandangan hindu yang paling refresentatif tubuh manusia di dimana atman berhubungan terdiri dari tiga bagian: tubuh (sthula sarira), badan halus (suksma sarira), dan badan kausal (karana sarira).

Atman mengalami dunia luar melalui tiga tubuh ini, Tubuh fisikal,yang dihasilkan dan dipelihara dengan memakan makanan,adalah tempat bagi semua pengalaman dari atman yang berhubungan dengan dunia luar. Ini juga tempat bagi kesadaran pada tahap terjaga. Pada saat kematian dari seseorang hanya tubuh fisik yang mati dan akan dilebur kembali pada zat.

Tubuh yang kedua,yang disebut dengan tubuh halus,terdiri dari zat yang lebih halus dari tubuh fisik. Tubuh yang lebih halus adalah tempat bagi mimpi kesadaran dan mental dan fungsi intelektual dari individu. Tubuh haluslah yang merupakan media bagi atman untuk berpindah dari satu tubuh fisik ke tubuh fisik yang lain dalam proses reinkarnasi. Tubuh yang halus tidak hilang pada saat kematian. Doktrin ini di ungkapkan dalam bhagawad gita XV.8

"ketika Tuhan(atman)menguasai tubuh dan ketika taman meninggalkannya. Ia membawa pikiran dan kesadarannya, seperti angin yang membawa harum bunga''.

Tubuh yang ketiga yang ditempati tubuh dikenal dengan nama tubuh kausal. Tubuh ini adalah pembungkus dari atman dan terdiri dari ide matrik bagi badan halus dan tubuh fisik. Adanya tubuh kausal dapat dirasakan pada tahap tidur nyenyak ketika tubuh fisik dan tubuh halus secara perlahan tidak berfungsi lagi.

Menurut teori panca kosa (panca yang berarti lima dan kosa yang berarti yang diajarkan dengan Taittiriya Upanisad,ketiga tubuh itu adalah fisik,halus,dan kausal yang dibahas di atas yang terdiri dari lima lapisan (atau sel tubuh): annamaya kosa (lapisan badan fisik) yang tersusun oleh makanan,pranamaya kosa (prana atau lapisan penting),manomaya kosa(lapisan mental),vijnanamaya kosa(lapisan intelektual),dan anandamaya kosa (lapisan kebahagiaan).

Lapisan fisik melambangkan tubuh fisik dari seseorang, yang merupakan intisari dari makanan yang dikonsumsi. Lapisan vital berhubungan dengan fungsi dan pernafasan. Lapisan yang penting ini menyebabkan indera untuk berfungsi dan mempertahankan hidup manusia dan jenis binatang. Lapisan mental adalah dasar dari persepsi manusia,pengenalannya,ingatan, dan pengertian. Lapisan intelektual adalah dasar dari manusia untuk menjalankan fungsi yang berhubungan dengan intelek,ego, dan khayalan. Lapisan yang kelima adalah lapisan kebahagiaan,jiwa yang murni dan atman.

Dua lapisan yaitu vijnanamaya kosa dan anandamaya kosa adalah tubuh yang digunakan dari satu kelahiran kepada kelahiran yang lain, tiga lapisan yang lain tumbuh lagi dalam setiap kehidupan."ketika atman kembali lahir,lapisan mental,vital,fisik terbawa dengan karmanya yang berguna bagi hidupnya yang baru untuk pengalaman yang lebih jauh". Seperti seekor ular yang mengganti kulitnya, Atman meninggalkan semua lapisan itu atau penutup tubuh lainya ketika mencapai kesempurnaan yang abadi atau MOKSA dari SAMSARA.